5 Cedera yang Sering Menimpa Pemain Golf & Tips Mengatasinya
Menurutnya, penanganan cedera lebih lanjut dapat dilakukan secara non-operatif meliputi pemberian obat-obatan, mengurangi pergerakan tubuh (imobilisasi), terapi, dan rehabilitasi. Sementara pendekatan operatif dilakukan dengan operasi terbuka atau Arthroscopy (minimal invasif). Arthroscopy adalah operasi minimal invasif yang tergolong cukup singkat dengan durasi rata-rata 30-90 menit, proses penyembuhan lebih singkat, dan minim bekas luka.
"Arthroscopy dapat dilakukan untuk mengatasi masalah persendian dengan luka sayatan berukuran kurang dari 1cm kemudian, memasukkan selang kecil yang dilengkapi senter dan kamera yang berfungsi menangkap gambaran sendi, dan menampilkannya di layar monitor sehingga dokter dapat melakukan analisis dan melakukan tindakan pada bagian dalam sendi," jelas dr. Alvin Pohan.
Adapun tindakan arthroscopy dapat dilakukan di layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital yang dilengkapi alat diagnosis dan berbagai peralatan medis untuk menunjang tindakan minimal invasif, didukung oleh tim dokter multidisiplin dan fasilitas gym. Tidak hanya menangani cedera olahraga, SITPEC Mayapada Hospital difokuskan bagi para atlet dan sport enthusiast dengan layanan komprehensif untuk pencegahan dan penanganan cedera olahraga, perawatan pasca-operasi cedera, hingga program peningkatan performa olahraga.
"PRICE terdiri dari Protection, yaitu proteksi menggunakan bidai/penyangga untuk melindungi area cedera, Rest yaitu beristirahat, Ice yaitu kompres area cedera dengan es menggunakan handuk tipis selama 15-20 menit setiap 2 hingga 3 jam. Compression, yaitu kompres menggunakan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan. Lalu, Elevation yaitu mengangkat bagian yang cedera lebih tinggi dari bagian tubuh lain untuk mengurangi pembengkakan. PRICE harus dilakukan segera dalam waktu 48-72 jam pasca-cedera," tegas dr. Alvin Da Costa.