Jepang Ketar-ketir 'Krisis' Beras Imbas Cuaca Panas Ekstrem
Jepang mengalami musim panas terik pada bulan Juli 2024.
Panas yang tinggi mengganggu akumulasi pati di dalam bulir padi, menyebabkannya tampak lebih buram, berbintik-bintik putih, dan kurang diminati untuk dikonsumsi manusia, yang berdampak pada nilai pasar tanaman tersebut.
"Semakin banyak fenomena keruh dan putih ini pada beras, kualitas beras akan menurun, yang menyebabkan penurunan pendapatan petani," kata Naoto Ooka, yang mengawasi pemuliaan padi di Pusat Penelitian Teknologi Pertanian Saitama.
Di pusat tersebut, para peneliti mengambil benih dari seluruh Jepang, membudidayakan, dan melakukan penyerbukan silang dalam upaya menciptakan varietas yang lebih tahan seperti emihokoro, yang telah ditanam di 31 ladang sebagai uji coba tahun ini.
Beras merupakan sumber kebanggaan bagi Jepang, yang terkenal dengan biji-bijian premium yang menjadi dasar hidangan khas seperti sushi, tetapi juga merupakan makanan yang banyak dikonsumsi.
Beras juga merupakan salah satu dari sedikit makanan pokok yang secara historis dapat diproduksi sendiri oleh negara ini. Ekonomi terbesar keempat di dunia ini mengimpor lebih dari 60 persen sumber daya pangannya. Hasil panen yang buruk tahun lalu merupakan salah satu faktor yang telah menaikkan harga secara tajam.