Rusia Peringatkan Prancis Agar Tidak Mengintimidasi CEO Telegram Pavel Durov
Pernyataan Kremlin muncul ketika laporan menunjukkan bahwa bos Telegram dapat ditahan di Prancis setidaknya selama satu hari lagi hingga Rabu (28 Agustus).
Menurut Reuters, jaksa Prancis mengatakan mereka telah memberikan waktu tambahan untuk interogasi Pavel Durov.
Penangkapan itu telah menarik perhatian tambahan karena waktunya.
Vyacheslav Volodin, ketua Duma Negara Rusia, dan sekutu senior Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh bahwa Amerika Serikat berada di balik penangkapan itu.
Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia, menuduh bahwa Amerika berusaha untuk mengerahkan kendali atas Telegram menjelang pemilihan presiden AS 2024.
"Telegram adalah salah satu dari sedikit dan pada saat yang sama platform Internet terbesar di mana Amerika Serikat tidak memiliki pengaruh," katanya dalam sebuah postingan.