Menu

Boikot, Framing dan Persaingan Usaha, Yuk Cerdas Memahaminya!

Devi 19 Jun 2024, 16:19
Boikot, Framing dan Persaingan Usaha, Yuk Cerdas Memahaminya!
Boikot, Framing dan Persaingan Usaha, Yuk Cerdas Memahaminya!

Boikot dengan target yang selektif agar efektif,” sambung pernyataan BDS Indonesia itu.

Agar boikot dengan target tersebut diharapkan dapat berhasil, BDS Indonesia menyarankan agar orang Indonesia fokus pada sedikit perusahaan yang dipilih secara teliti supaya dampaknya maksimal. “Karena, daftar yang terlalu panjang malah bikin strategi kita tidak efektif, dan sulit untuk melakukan boikot secara jangka panjang,” lanjut  BDS.

Adapun target boikot Utama yang efektif menurut BDS Indonesia adalah AXA, PUMA, Carrefour, Hp, Siemens, SodaStream, dan Ahava. Untuk target divestasi terdiri dari Elbit System, HD Hyundai/Volvo/CAT/JCB, Barclays, CAF, Chevron, HikVision/TKH Security. Sedang target tekanan masyarakat (Non Boikot) adalah Google dan Amazon, Airbnb/Booking/expedia, Disney, Booking.com, dan Expedia. Sementara, untuk target boikot lainnya terdiri dari Domino, McDonald’s, Papa, Johns, Burger King, Pizza Hut, dan Wix.

Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) atau OHCHR merilis daftar nama-nama perusahaan yang jelas-jelas terafiliasi dalam mendukung agresi Israel ke Palestina. Di antara nama-nama perusahaan tersebut, nama perusahaan Danone tidak termasuk dalam daftar.

Pakar pemasaran, Hermawan Kartajaya, mengingatkan agar industri-industri lokal tidak memanfaatkan situasi konflik Israel-Palestina ini untuk kepentingan bisnisnya sendiri dengan sengaja menjatuhkan para pesaingnya.

“Masalah politik negara lain hendaknya jangan dibawa-bawa untuk melakukan politisasi bisnis. Artinya, menggunakan masalah politik dengan menjadikan isu boikot itu untuk sengaja menjatuhkan produk-produk pihak lain,” ujarnya.

Halaman: 123Lihat Semua