Untuk penelitian ini, para peneliti mengambil data dari studi Biobank Inggris yang telah mengumpulkan informasi gaya hidup, genetik dan kesehatan dari 500.000 orang berusia 40 hingga 69 tahun.

Data dari 35.080 peserta Biobank dianalisis oleh para peneliti. Para peneliti mencari varian genetik yang sebelumnya terkait dengan tidur siang hari. Para peneliti memeriksa apakah ini terkait dengan volume otak, kognisi dan kesehatan otak.

"Ini seperti uji coba kontrol acak alami," kata Dr Victoria Garfield, rekan penulis studi dari University College London. Dia dikutip oleh The Guardian.

"Mereka hadir di sekitar setidaknya 1% dari populasi, yang sebenarnya cukup banyak orang."

Lebih sedikit tahun penuaan

Tim peneliti menemukan bahwa ada hubungan antara preferensi genetik untuk tidur siang hari dan volume otak yang lebih besar. Ini setara dengan 2,6 hingga 6,5 tahun lebih sedikit penuaan. Tidak ada hubungan dengan kinerja kognitif yang ditemukan.