Babi yang Diekspor ke Singapura dari Kepri Dipastikan Mengidap Virus Demam Babi Afrika
RIAU24.COM - Pihak berwenang Indonesia pada hari Selasa mengonfirmasi bahwa babi yang dipasok ke Singapura dari sebuah peternakan terinfeksi virus demam babi Afrika (ASF).
Sampel babi dari peternakan di Pulau Bulan di provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah diuji, yang mencakup sekitar 15 persen dari total pasokan daging babi di Singapura.
Honismandri, seorang pejabat otoritas veteriner di provinsi Kepulauan Riau mengungkapkan bahwa jenis virus baru mungkin telah menginfeksi babi karena gejalanya bervariasi dari kasus sebelumnya yang ditemukan di Sumatera Utara dan daerah lain di Indonesia.
“Mereka tidak mengalami diare atau mengalami pendarahan. Babi mungkin telah terinfeksi oleh babi hutan atau burung gagak yang bermigrasi dari pulau lain di dekatnya," kata Honismandri seperti dikutip The Straits Times.
Honismandri menambahkan peternakan telah ditutup dan semua pengiriman babi hidup dan daging babi segar dari pulau itu telah ditangguhkan. Khususnya, Singapore Food Agency (SFA) telah menghentikan impor babi bulan lalu dari pulau tersebut.
"Karena situasi saat ini, akan ada gangguan sementara pada pasokan daging babi yang baru disembelih mulai 23 April dan seterusnya," kata SFA dalam sebuah pernyataan.