Menu

Bagaimana Indonesia Membujuk Orang-orang Garis Keras yang Dipenjara Agar Menjauh Dari Pandangan Ekstrem

Devi 13 Oct 2022, 08:32
Umar Patek (kedua kiri), dihukum karena perannya dalam bom Bali, ikut serta dalam upacara pengibaran bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan tahun 2017 [File: Umarul Faruq/Antara Foto via Reuters]
Umar Patek (kedua kiri), dihukum karena perannya dalam bom Bali, ikut serta dalam upacara pengibaran bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan tahun 2017 [File: Umarul Faruq/Antara Foto via Reuters]

Pendekatan yang berkembang

Indonesia memulai program deradikalisasi pada 1990-an sebagai tanggapan atas munculnya kelompok-kelompok seperti JI, yang didirikan pada 1993 oleh Abu Bakar Bashir dan Abdullah Sungkar.

Jacob mengatakan bahwa pada tahun-tahun sejak itu, pemerintah Indonesia dan Densus 88, unit elit kontra terorisme negara, telah menjadi lebih baik dalam membuat program lebih efektif.

“Program-program itu sangat kekurangan dana dan pada dasarnya dilakukan begitu saja, tanpa pemahaman tentang proses atau tujuan atau hasil yang diinginkan,” katanya.

Namun, pada tahun 2010, Densus 88 dimasukkan ke dalam BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) meningkatkan staf dan sumber daya di seluruh papan.

Anggota Densus 88 Bersenjata mengawal seorang napi berbaju kuning ke Jakarta

Halaman: 234Lihat Semua