Bagaimana Indonesia Membujuk Orang-orang Garis Keras yang Dipenjara Agar Menjauh Dari Pandangan Ekstrem
Pendekatan yang berkembang
Indonesia memulai program deradikalisasi pada 1990-an sebagai tanggapan atas munculnya kelompok-kelompok seperti JI, yang didirikan pada 1993 oleh Abu Bakar Bashir dan Abdullah Sungkar.
Jacob mengatakan bahwa pada tahun-tahun sejak itu, pemerintah Indonesia dan Densus 88, unit elit kontra terorisme negara, telah menjadi lebih baik dalam membuat program lebih efektif.
“Program-program itu sangat kekurangan dana dan pada dasarnya dilakukan begitu saja, tanpa pemahaman tentang proses atau tujuan atau hasil yang diinginkan,” katanya.
Namun, pada tahun 2010, Densus 88 dimasukkan ke dalam BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) meningkatkan staf dan sumber daya di seluruh papan.