Menu

Kisah Tiga Bapak Bangsa Indonesia Pernah Diasingkan di Sumatera Utara

Amastya 17 Aug 2022, 17:01
Soekarno, Sutan Syahrir, dan Haji Agus Salim pernah diasnigkan di Sumatera Utara /flickr
Soekarno, Sutan Syahrir, dan Haji Agus Salim pernah diasnigkan di Sumatera Utara /flickr

Soekarno tidur di kamar pertama dan Sutan Syahrir tidur di kamar sebelahnya sedangkan kamar Haji Agus Salim berada di seberang kamar mereka. Setelah satu bulan berada di Parapat sang proklamator bisa berkomunikasi dengan gerilyawan Indonesia melalui surat.

Soekarno punya cara spesial untuk mengirimkan surat pada para pejuang Kemerdekaan dengan menyembunyikannya di dalam tulang paha ayam dan di dalam batang sayur kangkung.

“Udah selesai beliau makan disitulah tulang paha ayam tersebut dibersihkan, setelah bersih dan kering barulah surat dimasukkan kedalam tulang paha ayam itu. Setelah dimasukkan ke rantang makanan beliau berpesan sama kakek Udin bahwa di rantang tempat makanan kami itu ada sisa makanan tulang paha ayam di dalam tulang paha yang itu ada isinya surat. Tolonglah kamu berikan kepada gerilayawan atau keluargamu yang bisa kamu percayai untuk kami bisa berkomunikasi dengan rakyat yang ada di sini. Informasi tersebut sampai ke TNI,” jelas Zamsami selaku Juru Rawat Pesanggrahan Soekarno di Prapat.

Setelah tahu keberadaan Soekarno pasukan TNI dan rakyat bersiap membebaskan ketiga tokoh bangsa dari tangan Belanda. Pengepungan dari darat dan perairan Danau Toba sudah dilakukan.

Namun, Sutan Syahrir meminta hal itu tidak dilakukan karena persatuan bangsa-bangsa sudah mengetahui pemimpin negara Republik Indonesia berada dalam tawanan Belanda. Sehingga mereka akan dipindahkan ke pulau Bangka untuk disatukan dengan Muhammad Hatta.

Para pemimpin yang diasingkan akhirnya dikembalikan ke Yogyakarta pada 6 juli 1949 setelah perundingan roem-royen.

Halaman: 234Lihat Semua