Bergabung Dengan Tentara Ukraina dan Terjun ke Medan Perang Hadapi Rusia, Ini yang Dilakukan Para Pasangan LGBTQ
Tidak ada yang terlatih dalam penggunaan senjata. Tetapi, setelah menghabiskan beberapa hari bersembunyi di kamar mandi pada awal perang, mereka memutuskan harus berbuat lebih banyak.
"Saya hanya ingat bahwa pada titik tertentu menjadi jelas, kami hanya memiliki tiga pilihan: bersembunyi di tempat perlindungan bom, melarikan diri dan keluar dari sini, atau berjuang bergabung dengan Pertahanan Teritorial (sukarelawan). Kami memilih opsi ketiga," papar Romanova.
Rusia mengatakan pasukannya sedang dalam operasi khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina, menyingkirkannya dari nasionalis radikal anti-Rusia. Ukraina dan sekutunya menyebut itu sebagai dalih palsu untuk perang agresi.
Bagi Zhuhan dan Romanova, panggilan berjuang untuk ukraina memberikan mereka rasa tanggung jawab tambahan.
"Karena apa yang dilakukan Rusia adalah mereka tidak hanya mengambil wilayah kita dan membunuh orang-orang kita. Mereka ingin menghancurkan budaya kita. Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi," tukas Zhuhan.
Kali pertama pasangan ini ditugaskan di sekitar Mykolaiv di Ukraina selatan, sekitar 135 km (80 mil) dari pelabuhan Odesa, mengubah hidup mereka. Mereka bertempur di unit yang sama dan merasa menakutkan, Zhuhan terjangkit pneumonia, tetapi, kata pasangan itu. Sementara, rekan-rekan pejuang mereka menerima pasangan ini.