Kisah Transgender Asal Malaysia Nur Sajat yang Nekat Menggunakan Hijab : Saya Harus Lari dan Meninggalkan Keluarga
Namun Nisha Ayub berpendapat bahwa masih menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memastikan perlindungan hak-hak transgender, terlepas dari pandangan Islam yang berbeda. Dia menunjukkan bahwa negara-negara Islam lainnya seperti Pakistan dan Iran telah mengubah hukum mereka untuk melakukan hal ini.
"Jika para pemimpin kita mengakui minoritas sebagai bagian dari masyarakat kita, segalanya akan berubah," katanya. "Semuanya dimulai dari undang-undang yang perlu direformasi. Selama ada undang-undang yang secara khusus menargetkan komunitas kita, semuanya tidak akan pernah berubah."
Nur Sajat sangat merindukan putra dan putri angkatnya, yang dirawat oleh keluarganya di Malaysia, tetapi dia didorong oleh kesempatan untuk berbagi pengalamannya dengan orang-orang transgender lain di Australia. Rozana Isa, pendiri Sisters in Islam, menyerukan warga Malaysia "untuk lebih terbuka dan dewasa tentang media sosial".
"Mengapa kita begitu menyalahkan Sajat? Dia tidak merugikan siapa pun dengan postingannya, atau dengan berada di Mekah. Kita malah perlu mengawasi diri kita sendiri, daripada mengawasi orang lain."