Para Ilmuwan Berhasil Menemukan Pot Berusia 9000 Tahun Dari China, Digunakan Untuk Menampung Bir
"Konteks pembuangan menunjukkan bahwa minum bir sangat penting untuk ritual pemakaman," kata laporan itu.
Bir kemungkinan merupakan barang mewah bagi orang-orang pada saat itu, menjadikannya suguhan untuk menghormati acara khusus. Laporan itu mengatakan penemuan itu menambah pemahaman kita tentang peran alkohol sebagai "tindakan sosial dengan signifikansi budaya dan politik".
“Penemuan bir di Qiaotou memberikan data komparatif untuk penelitian arkeologi tentang minuman sosial di wilayah dunia lain,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut.
Selain upacara pemakaman, para ilmuwan juga berhipotesis bahwa alkohol digunakan untuk membangun hubungan antar desa dan kota yang menjadi lebih terintegrasi satu sama lain. Mereka menambahkan bahwa itu bisa menjadi pendahulu masyarakat berbasis beras yang lebih kompleks yang muncul di Cina timur 4.000 tahun kemudian.
Dalam antropologi, "hipotesis bir", pertama kali diusulkan pada tahun 1953, menyatakan bahwa keinginan untuk membuat alkohol mengakibatkan domestikasi tanaman sereal seperti gandum, jagung, beras, gandum, dan tanaman sejenis lainnya.
Laporan PLoS One menyarankan bukti mereka adalah titik data lain untuk mendukung gagasan tersebut. Bukti tertua untuk minum bir ditemukan di sebuah situs pemakaman Israel pada tahun 2018 dan menunjukkan orang-orang minum bir 13.000 tahun yang lalu.