Sejumlah Cabor Sampaikan Mosi Tidak Percaya Terhadap Ketua KONI Bengkalis, Begini Permasalahannya
Hal ini kami anggap, lanjut Sinyo, merupakan suatu kebijakan yang tidak baik dan tidak sehat,"Dimana dari hasil verifikasi tersebut, ketika kita mendapat rekap data, dana pembinaan tahun 2019, anggaran yang paling terbesar itu adalah cabor Anggar. Sedangkan yang terbesar kedua adalah cabor bola volley dengan total anggaran Rp352 juta. Padahal, kalau kita bicara profesionalitas, dengan prestasi Nol,"ungkap Sinyo.
Semestinya, lanjut Sinyo, dengan dana segitu, menurutnya, itu harus ada prestasi yang harus dibawa ke daerah dan tingkat Nasional. Disamping itu juga terkait dengan masalah gulat, gulat ini kami memang mendapat anggaran, diawal tahun 2019 mendapat pencairan 50-40 juta.
"Tetapi diakhir tahun, kami juga mengajukan alat untuk profosal kami. Setelah diajukan tetapi tidak mendapatkan respon, mereka sampaikan ke kami bahwa uangnya sudah habis. Sedangkan profosal masuk. Kembali disuruh masukkan profosal, tapi hanya untuk pencairan dana pelatih ketika sudah kita sampaikan profosal dengan ketua sudah menandatangi fakta integritas dan kwitansi mereka juga bilang uang sudah habis,"kesal Sinyo seraya mengatakan tidak menerima uang tersebut.
"Kami melihat dengan cara pengurus KONI atau oknum oknum disana, memang ada disembunyikan. Ketika kami sudah menandatangi dua kali berkas pencairan dua kali juga kami dibatalkan dengan alasan uangnya sudah habis,"pungkas Sinyo. (hari)