From Zero to Hero, Kisah Warga Sungai Pakning Sukses Lawan Karhutla dengan Arboretum
"Kini saat merajut kresek ramah lingkungan bukan hanya kesibukkan ibu rumah tangga, karena bapak-bapaknya harus turut serta, ndak mungkin membiarkan ibu-ibuknya sibuk terus, nanti lupa yang dirumah,"Ucap Ssamsul bercanda.
Kini produk-produk olahan itupun bisa ditemukan di Galery yang dikelola warga dibawah koperasi Tani Tunas Makmur Kampung Jawa Binaan Pertamina di kelurahan sungai pakning, yang hanya berjarak 500 meter dari arboretum dan dipinggir jalan Ring road Pakning.
"Upaya untuk menjaga Arboretum ini, juga tersingkronkan dalam forpompa, sebuah forum yang terus kami jalin komunikasinya, dan tim yang siap sedia memadamkan api jika seandainya ada kebakaran lahan gambut di sekitar sungai pakning. Income generate dari kebun nanas dan aktifitas di sekitar arboretumlah yang nantinya menjadi supporting Forpompa yang kini terus siap sedia menjaga keamanan lahan dari percikkan api," ujarnya.
Berkeliling di kawasan Arboretum Marsawa kita akan disuguhkan oleh pemandangan tanaman langka, seperti kantung Semar yang juga dikenal sebagai tanaman endemik sumatera yang hampir punah. Di kawasan ini, pengunjung bisa menemukan tujuh jenis tanaman Kantung Semar.
Selain itu juga ada pohon Kelat Tikus yang juga punya keunikan tersendiri. Pohon ini menurut Sadikin menghasilkan oksigen yang lebih banyak dibandingkan tanaman lain sehingga kalau berada di bawah pohon ini terasa lebih segar. "Uniknya lagi, batang pohon Kelat Tikus mampu memancarkan cahaya lebih terang di sekitarnya. Sehingga kalau kita berfoto di bawah pohon ini, warna kulit kita menyerupai warna kulit pohon yang berwarna coklat terang," jelasnya.