MK Diminta Tunjukkan Nyali, Mantan Penasehat KPK Ini Tegaskan Jokowi-Ma'ruf Bisa Didiskualifikasi
Tak hanya itu, Abdullah juga berharap MK kembali menunjukkan nyalinya, dalam melihat sumbangan dana kampanye Jokowi-Ma'ruf. Hal itu terkait dengan total harta kekayaan pribadi Jokowi dengan besaran dana kampanye yang disumbangkan.
"Bagaimana dalam hitungan hari bertambah Rp13 miliar oleh presiden. Sementara laporan LHKPN kepada KPK hanya sekian miliar, dalam 13 hari bertambah Rp13 miliar, dari mana uang itu? Harus dipertanggungjawabkan," ujarnya lagi.
"Saya mohon MK menggunakan nyalinya untuk membaca pemeriksaan-pemeriksaan seperti itu," tuturnya.
Ia berharap hati para hakim MK terbuka demi memutus sengketa secara jujur. Jika tidak, dia menyatakan lebih baik mati syahid demi membela kebenaran.
"Ya Allah, lebih baik kami mati syahid, hidup mulia. Oleh karena itu, kalau hari ini kami harus dicabut nyawa, ambillah ya Allah. Demi cucu-cucu kami, anak-anak kami, demi bangsa dan negara kami. Jika tidak ya Allah, berikanlah keajaiban untuk membuka hati hakim MK untuk memutuskan dengan jujur," jelasnya.
Seperti diketahui, tim hukum Prabowo-Sandi mengajukan beberapa poin dalam perbaikan permohonannya, terkait gugatan Pilpres . Salah satunya adalah terkait jabatan Ma'ruf sebagai Dewan Pengawas Syariah di Bank Mandiri Syariah dan BNI Syariah.