Bukan Prabowo, Kebiasaan Buruk Inilah Yang Justru akan Membuat Jokowi Kalah
"Banyak sekali uang milik orang Indonesia di luar. Ada data di kantong saya, di Kemenkeu di situ dihitung ada Rp 11.000 triliun yang disimpan di luar negeri. Di kantong saya beda lagi datanya, lebih banyak. Karena sumbernya berbeda," ujar Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016)
Dia mengatakan bertekad membawa pulang dana itu sehingga bisa digunakan untuk pembangunan di dalam negeri. "Yang paling penting bagaimana uang-uang itu bisa dibawa kembali ke negara kita. Karena kita perlu partisipasi saudara-saudara sekalian untuk negara dan bangsa," kata Jokowi kepada 10.000 peserta sosialisasi.
Tantangan Jokowi dan para pembantu dekatnya kepada Prabowo untuk membuktikan ucapannya ini, menurut Hersubeno Arif, sungguh membingungkan. Kok bisa Jokowi membantah ucapannya sendiri?
"Jika dulu ada guyonan "I dont read, what I sign" alias saya tidak pernah baca, apa yang saya tandatangani. Sekarang guyonan itu kelihatannya harus diubah "I dont know, what I say". Jokowi tidak pernah tahu, apa yang dia ucapkan," ungkapnya.
Menurutnya, I dont read what I sign menggambarkan betapa banyak sekali kebijakan-kebijakan yang ditandatangani Jokowi, hanya dalam waktu sekejap diubah, atau dibatalkan.
Kebiasaan Jokowi yang sering menyampaikan data yang salah dan over claimed inilah yang sekarang menjadi musuh utama popularitas dan elektabilitas Jokowi. Pasalnya di era digital seperti sekarang, kejujuran seseorang dengan mudah dilacak.***