Tak Terima Disebut Maen Mata, Wasit Liga 1 Ini Aniaya Pemain Bola U-17
Kejanggalan lainnya adalah panitia dengan gampang mengubah jadwal pertandingan. Bahkan, dia mengatakan saat turnamen sedang berjalan timnya sempat diminta bermain dua kali, pagi dan sore.
"Kami sejak awal sudah melihat adanya beberapa kejanggalan. Namun, karena kami sudah jauh-jauh dari Bengkalis ke Pekanbaru, dengan dana pribadi, kantong kami sendiri. Saya tidak ingin mengecewakan anak-anak sehingga tetap ikuti pertandingan," ujarnya.
Hingga akhirnya, pertandingan berakhir pada dugaan "kongkalikong" dan berujung pada aksi pemukulan.
"Namun, itu semua tidak kami persoalkan. Yang kami inginkan saat ini keadilan. Bagaimana mungkin sepakbola kita maju jika pada usia belia saja sudah terjadi kecurangan dan dipertontonkan aksi kekerasan," pungkas Adam.