Israel Menahan Direktur Rumah Sakit Terakhir Gaza, Menuduhnya Sebagai 'Teroris Hamas'
Para pejabat juga mengklaim bahwa 15 dari mereka yang ditahan adalah teroris yang menyusup ke Israel selama pembantaian 7 Oktober pada tahun 2023.
Sebelum penggerebekan, militer mengatakan telah mengevakuasi 350 pasien, staf, dan pengungsi dari rumah sakit. Namun, saksi mata melaporkan dugaan penganiayaan, termasuk dipaksa untuk menelanjangi selama evakuasi.
Kantor berita AFP, mengutip salah satu warga Gaza yang dievakuasi dari rumah sakit, melaporkan bahwa beberapa dari mereka diminta untuk menelanjangi.
Penduduk Gaza yang diidentifikasi hanya sebagai Mohammad mengatakan kepada kantor berita, "Ketika kami mulai keluar, tentara meminta semua pemuda untuk melepas pakaian mereka dan berjalan keluar rumah sakit."
Sementara itu, Israel telah membela tindakannya, dengan juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengklaim bahwa ini bukan bentuk penghinaan tetapi dilakukan, sehingga pasukan dapat memastikan tidak ada yang terjebak atau membawa bahan peledak atau senjata pada mereka.
Sementara itu, Hamas telah membantah tuduhan bahwa operasinya hadir di rumah sakit dan menuduh pasukan Israel sengaja menargetkan fasilitas tersebut. Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, kelompok itu mengatakan, "Kebohongan musuh tentang rumah sakit bertujuan untuk membenarkan kejahatan keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan hari ini, yang melibatkan evakuasi dan pembakaran semua departemen rumah sakit sebagai bagian dari rencana pemusnahan dan pemindahan paksa."