Menu

Israel Menahan Direktur Rumah Sakit Terakhir Gaza, Menuduhnya Sebagai 'Teroris Hamas'

Amastya 29 Dec 2024, 18:33
Ambulans mengangkut warga Palestina yang terluka dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, pada 28 Desember 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas /AFP
Ambulans mengangkut warga Palestina yang terluka dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, pada 28 Desember 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas /AFP

"Pembongkaran sistematis sistem kesehatan dan pengepungan selama lebih dari 80 hari di Gaza utara menempatkan nyawa 75.000 warga Palestina yang tersisa di daerah itu dalam bahaya," tambahnya.

Sebelumnya pada hari Jumat (27 Desember) badan PBB di X mengatakan, "Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa departemen utama terbakar dan hancur parah selama penggerebekan".

"Pembongkaran sistematis sistem kesehatan dan pengepungan selama lebih dari 80 hari di Gaza utara menempatkan nyawa 75.000 warga Palestina yang tersisa di daerah itu dalam bahaya," kata badan itu.

Pasien yang tersisa termasuk 15 pasien kritis dan staf dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia, yang digambarkan WHO sebagai hancur dan tidak berfungsi.

Detail penyerbuan

Militer Israel mengatakan operasinya di rumah sakit menyebabkan penahanan lebih dari 240 orang, termasuk apa yang digambarkan sebagai operasi rekayasa dan rudal anti-tank Hamas.

Halaman: 123Lihat Semua