Heboh Pernyataan Darurat Militer, Eks-Komandan Intelijen Korsel Ternyata Punya Sejarah Kelam
RIAU24.COM - Catatan milik mantan komandan intelijen militer Korea Selatan yang baru-baru ini ditangkap dalam penyelidikan terkait darurat militer, mengungkap dugaan rencana untuk "memprovokasi Korea Utara agar melakukan serangan" di perbatasan laut antara kedua negara.
Polisi Korea Selatan mengonfirmasi temuan ini pada 23 Desember 2024. Namun ternyata Pejabat itu meiliki catatang.
Melansir dari The Straits Times, Selasa 24 Desember 2024, catatan tersebut ditemukan di kediaman mantan Komandan Intelijen Pertahanan, Noh Sang-won, saat penggeledahan yang dilakukan pada 20 Desember.
Dalam catatan itu tertulis "memprovokasi Korea Utara agar menyerang di Garis Batas Utara (Northern Limit Line)" serta "blokir Majelis Nasional."
Selain itu, terdapat daftar nama anggota parlemen, jurnalis, jaksa, dan pejabat pemerintah yang disebut sebagai individu yang perlu "dikumpulkan." Memo tersebut juga merinci bagaimana individu dalam daftar akan ditangani dan ditempatkan.
Pihak kepolisian, yang bekerja sama dalam tim investigasi gabungan dengan Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) dan Komando Investigasi Kriminal Kementerian Pertahanan, terus menyelidiki kasus darurat militer yang melibatkan Presiden Yoon Suk Yeol.