Heboh Pernyataan Darurat Militer, Eks-Komandan Intelijen Korsel Ternyata Punya Sejarah Kelam
Polisi tidak merinci nama individu dalam daftar dan belum dapat memastikan kapan catatan tersebut ditulis.
Namun, isi memo ini sejalan dengan klaim beberapa anggota parlemen oposisi yang sebelumnya menuduh bahwa Yoon dan mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun berupaya memprovokasi Korea Utara melalui penyerangan balon sampah dan pengiriman drone ke Pyongyang.
“Noh Sang-won diketahui diberhentikan tidak hormat pada 2018 karena kasus pelecehan seksual dan kemudian membuka bisnis ramalan di rumahnya di Ansan, Provinsi Gyeonggi, dikenal sebagai orang kepercayaan Kim Yong-hyun,” ujar laporan dari The Straits timtes.
Ia diduga mengatur pertemuan dengan pejabat militer senior, termasuk mantan kepala Komando Intelijen Pertahanan Moon Sang-ho, di sebuah restoran cepat saji di Ansan. Dalam pertemuan tersebut, Noh diduga memberikan instruksi terkait persiapan penerapan darurat militer.
Buku catatan pribadi milik Noh disita dalam penggerebekan yang dilakukan polisi pada Jumat, setelah ia ditahan secara darurat pada 15 Desember.
Polisi melaporkan bahwa catatan setebal 60 hingga 70 halaman tersebut berisi konten terkait darurat militer, meskipun tidak ditemukan dokumen spesifik terkait dekret darurat militer.