Biden Setujui Ranjau Darat Anti-Personel Untuk Ukraina di Tengah Meningkatnya Konflik Dengan Rusia
RIAU24.COM - Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan transfer ranjau darat anti-personel ke Ukraina. Ini terjadi setelah Biden, baru-baru ini, mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk serangan di wilayah Rusia.
Sesuai laporan Washington Post yang mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, ranjau darat yang baru diizinkan digambarkan sebagai ‘tidak persisten,’ yang berarti mereka dirancang untuk menghancurkan diri sendiri atau menonaktifkan dalam jangka waktu yang ditentukan untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil.
Para pejabat Ukraina dilaporkan telah berjanji untuk membatasi penggunaannya di daerah yang tidak berpenghuni, dengan fokus pada front timur yang diperangi di mana pasukan Rusia telah memperoleh tanah yang signifikan.
"Rusia menyerang garis Ukraina di timur dengan gelombang pasukan, terlepas dari korban yang mereka derita," kata salah satu pejabat kepada WP menambahkan "Jadi Ukraina jelas mengalami kerugian, dan lebih banyak kota dan kota berisiko jatuh. Ranjau ini dibuat khusus untuk memerangi hal ini."
"Ketika mereka digunakan bersama dengan amunisi lain yang sudah kami sediakan Ukraina, tujuannya adalah bahwa mereka akan berkontribusi pada pertahanan yang lebih efektif," jelas mereka.
Reaksi etis dan diplomatik