Menu

Krisis Asia Barat: AS dan Inggris Luncurkan Serangan di Sanaa Yaman dan Daerah Lainnya

Amastya 10 Nov 2024, 18:12
Foto dari 12 Januari 2024 ini menunjukkan sebuah pesawat lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan udara terhadap target militer di Yaman, yang ditujukan kepada pemberontak Houthi /Reuters
Foto dari 12 Januari 2024 ini menunjukkan sebuah pesawat lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan udara terhadap target militer di Yaman, yang ditujukan kepada pemberontak Houthi /Reuters

Serangan di Yaman ini terjadi beberapa hari setelah Houthi mengkritik Presiden terpilih AS Donald Trump karena mendukung Israel.

Pada hari Kamis (7 November), pemimpin kelompok itu Abdul-Malik al-Houthi mengatakan bahwa serangkaian kesepakatan normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel yang ditengahi oleh pemerintahan Trump pertama (yang berkuasa di AS dari 2017 hingga 2021) tidak membantu mengakhiri konflik.

"Trump gagal dalam proyek 'kesepakatan abad ini' terlepas dari semua kesombongan, keangkuhan, kecerobohan dan tirani, dan dia akan gagal kali ini juga," kata Houthi.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump mengawasi pembentukan hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Teluk yaitu Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain serta Maroko.

Dia juga mendukung permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang diklaim oleh Israel dan Palestina sebagai ibu kota.

Trump mengalahkan Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan presiden 5 November di AS.

Halaman: 123Lihat Semua