Menu

Krisis Asia Barat: Hizbullah Targetkan Basis Intelijen Israel di Tel Aviv

Amastya 22 Oct 2024, 13:59
Pangkalan Glilot dari unit intelijen militer 8200 (seperti yang terlihat di kanan atas) menjadi sasaran Hizbullah /Reuters
Pangkalan Glilot dari unit intelijen militer 8200 (seperti yang terlihat di kanan atas) menjadi sasaran Hizbullah /Reuters

Konflik antara Israel dan kelompok militan Lebanon yang bersekutu dengan Iran Hizbullah berlanjut setahun yang lalu ketika kelompok militan itu mulai menembakkan roket ke Israel untuk mendukung militan Palestina Hamas pada awal perang Gaza.

Menurut kementerian kesehatan Lebanon, konflik yang sedang berlangsung telah menyebabkan lebih dari 2.400 orang tewas dan lebih dari 11.600 lainnya terluka di negara itu.

Blinken menuju ke Asia Barat untuk dorongan gencatan senjata baru

Dalam pembaruan terbaru dari krisis Asia Barat, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuju ke Asia Barat pada hari Senin untuk meluncurkan dorongan lain untuk gencatan senjata yang sulit dipahami, berusaha untuk menghidupkan kembali negosiasi untuk mengakhiri perang Gaza dan meredakan konflik limpahan di Lebanon.

Ini adalah perjalanan ke-11 ke wilayah itu sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Blinken akan membahas dengan para pemimpin di Israel dan negara-negara Arab tetangga tentang pentingnya mengakhiri perang di Gaza, cara-cara untuk memetakan rencana pasca-konflik untuk kantong Palestina, dan bagaimana mencapai solusi diplomatik untuk konflik antara Israel dan Hizbullah.

Sambungan berita: (***)
Halaman: 123Lihat Semua