Kata Riset soal Dampak BPA terhadap Kesehatan Mental
RIAU24.COM - Kekhawatiran masyarakat terhadap bahaya Bisphenol A, atau BPA meningkat seiring dengan munculnya bukti saintifik yang menunjukkan kaitan senyawa kimia ini dengan berbagai gangguan kesehatan. Tidak hanya mengancam kesehatan tubuh, ternyata BPA juga berpotensi mempengaruhi kesehatan mental.
Sejumlah riset mengungkapkan efek buruk paparan BPA yang dapat memicu risiko gangguan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Penelitian di Yale University menunjukkan BPA dapat mengganggu fungsi neurotransmitter, yang berperan dalam regulasi suasana hati dan respons stres.
Tim peneliti yang dipimpin Csaba Leranth, M.D., profesor di Department of Obstetrics, Gynecology & Reproductive Sciences and in Neurobiology Yale University mencoba menghitung koneksi sel saraf di otak menggunakan mikroskop elektron. Hasilnya ditemukan bahwa BPA menghambat penciptaan koneksi sinaptik di hipokampus dan korteks prefrontal, area otak yang terlibat dalam pengaturan suasana hati.
Di sisi lain, jurnal yang ditulis Shikha Chouhan dalam BioMed Central membuktikan paparan BPA bahkan dalam dosis rendah dapat menghambat perkembangan struktur dan fungsi otak anak. Temuan serupa juga dibuktikan oleh riset yang dirilis pada laman Columbia University Mailman School of Public Health.