Tentang Joki Strava, Psikolog Wanti-wanti Risiko Hidup dalam Kebohongan
RIAU24.COM - Fenomena joki Strava masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa orang konon menawarkan jasa menjalankan olahraga lari atau bersepeda, untuk dicatatkan pada akun Strava orang lain yang menggunakan jasanya.
Warganet menyebut, mereka yang menggunakan jasa joki Strava ini biasanya untuk keperluan mendapatkan reward, baik dari komunitas atau kantor tempat bekerja. Namun, tak sedikit pula yang hanya sebatas memuaskan diri untuk mendapatkan pengakuan sosial.
Merespons fenomena ini, Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi mengatakan mereka yang menggunakan jasa joki Strava hanya untuk mendapatkan validasi dari sosial. Menurutnya, 'haus' akan validasi bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong.
"Jadi kalau dibilang haus validasi sebenernya bisa juga sih, tapi bisa juga ada faktor-faktor lain," ujar Anastasia kepada detikcom, Kamis (4/7/2024).