Menjadi bahan makanan yang tidak biasa, Fadil menambahkan, salah satu proses yang tidak boleh dilewatkan ketika mengolah torpedo kambing adalah merebusnya terlebih dahulu. Menurutnya, ini dilakukan untuk menghilangkan kuman serta bau.

"Tapi awalnya harus direbus dulu, supaya ngilangin kuman-kuman dan baunya (prengus)," tambahnya.

Mendapatkan torpedo kambing, lanjut Fadil, tidaklah mudah. Ia harus rela antre sejak pagi hari di tempat pemotongan untuk bisa berebut atau 'nge-war' bersama yang lainnya. Namun, jika beruntung ia juga akan ditawari panitia kurban untuk bisa mendapatkan torpedo.

"Kalau misalnya lagi Idul Adha kaya gini kurban, banyak orang yang minat torpedo kambing. Jadi kita main cepet-cepetan dapetnya. Datang dari pagi, setelah sholat, ya sekitar jam 7 atau 8 gitu udah standby," kata Fadil.

"Kadang ada yang pesen, kadang ada panitia kurban gitu nawarin, jadi kita standby aja gitu di tempat (pemotongan)," tutupnya. ***