Ribuan Orang di Prancis Memprotes Sayap Kanan Menjelang Pemilihan Cepat
Pemilihan akan berlangsung dalam dua putaran pada 30 Juni dan 7 Juli.
Macron akan tetap menjadi presiden hingga 2027, namun, jika RN menang, kepresidenannya akan melemah.
Serikat pekerja di Prancis mencatat bahwa para pemimpin sayap kanan di seluruh dunia, termasuk Eropa, telah mengeluarkan undang-undang yang merugikan perempuan, komunitas LGBTQ+, dan orang kulit berwarna.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Seoul Sebut Rusia Memberi Korea Utara Rudal Anti Udara Dengan Imbalan Pasukan
Jajak pendapat terbaru menunjukkan RN akan memimpin di putaran pertama pemilihan dengan 33 persen suara, diikuti oleh Front Populer (25 persen) dan partai Renaissance Macron (20 persen).
(***)