Jokowi Klaim Ekonomi RI Kokoh, Survei: Pabrik Tutup, PHK di Mana-mana
RIAU24.COM - Pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga gulung tikarnya sejumlah pabrik terjadi di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang pemerintah klaim cukup baik, sebab hingga kuartal I-2024 tumbuh 5,11%.
Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat, sebanyak 10.800 pekerja pabrik tekstil di dalam negeri telah jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK), yang terus terjadi sejak Januari hingga Mei 2024.
Ribuan pekerja itu terkena PHK karena pabrik tempat mereka bekerja memutuskan menutup operasional.
Setelah tak sanggup bertahan dan secara bertahap telah melakukan pemangkasan tenaga kerja sejak tahun sebelumnya.
"Data PHK periode Januari-Mei 2024 total 10.800 pekerja. PHK sudah dilakukan bertahap, tapi pabriknya tutup tahun ini. Ada PT Sai Apparel di kota Semarang, tutup dan PHK 8.000-an pekerja. Lalu ada PT Sinar Panca Jaya di Semarang, efisiensi hingga PHK 400 pekerja, kemudian PT Pulomas di Bandung, efisiensi dan PHK 100 pekerja," kata Presiden KSPN Ristadi kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (6/6/2024).
"Lalu ada PT Alenatex di Bandung yang tutup dan PHK 700 pekerja. Dan, PT Kusuma Group tutup hingga PHK 1.600 pekerja," ungkapnya.