Menu

Biden Beri Peringatan, Israel Tetap Lanjutkan Invasi ke Rafah Tewaskan Lebih dari 15 Orang

Amastya 10 May 2024, 14:44
Warga Palestina berjalan ketika mereka meninggalkan sebuah rumah yang terkena serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 9 Mei 2024 /Reuters
Warga Palestina berjalan ketika mereka meninggalkan sebuah rumah yang terkena serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 9 Mei 2024 /Reuters

Rafah adalah daerah perkotaan terbesar di Gaza, belum dikuasai oleh pasukan Israel. Karena ini, telah menjadi tempat perlindungan bagi warga Gaza yang terlantar dari daerah lain yang dibombardir dengan populasinya membengkak menjadi ratusan ribu.

Di AS

Gedung Putih menegaskan kembali posisinya bahwa operasi militer skala penuh di Rafah tidak akan membantu Israel mencapai tujuan strategisnya.

Juru bicara AS John Kirby menekankan tekanan signifikan yang sudah ada pada Hamas dan menyarankan strategi lain untuk menargetkan kepemimpinan kelompok yang akan menimbulkan risiko lebih kecil bagi warga sipil.

"Menabrak Rafah, dalam pandangan [Presiden Biden], tidak akan maju," tujuan Israel untuk mengalahkan Hamas, katanya.

Konflik telah menyebabkan korban besar, dengan kementerian kesehatan Gaza melaporkan hampir 35.000 kematian dan sekitar 80.000 luka-luka, sebagian besar di kalangan warga sipil.

Sambungan berita: (***)
Halaman: 234Lihat Semua