Kenali Apa itu Mujaddid dalam Islam, yang Datang Setiap 100 Tahun Sekali
Dalam konteks ajaran Islam, mujaddid adalah orang yang memperbaiki kerusakan dalam urusan atau praktik (aplikasi ajaran) agama Islam yang dilakukan oleh umat Islam.
"Mujaddid tidak membawa agama baru, tetapi hanya membawa metode baru dan memperbaiki yang menyimpang dari ajaran Al-Qur'an dan hadits serta memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi," jelas H. Ahmad Faisal Marzuki, B.Sc., M.Sc. dalam buku Mendirikan Salat Menegakkan Peradaban.
H. Ahmad Faisal Marzuki berpendapat, mujaddid bisa datang dari kalangan ulama, khalifah atau pemimpin pemerintahan, hingga cendekiawan muslim atau ulil albab. Pada dasarnya mereka adalah orang yang berpengaruh besar dalam penegakkan agama Islam di zamannya.
Imam Ibnu Hajar al Asqalani, Adz Dzahabi, Ibnu Katsir, Al Munawi, An Nawawi, Ibnu Atsir Al Jazri, dan As Saharanfuri menambahkan, lafal مَنْ (orang-orang) dalam hadits Rasulullah SAW tentang mujaddid menjadi kata yang bersifat umum baik mencakup perseorangan atau kelompok.
Dengan kata lain, seorang mujaddid yang dijanjikan dalam hadits bisa saja hanya seorang pribadi dan bisa berupa sebuah kelompok. Bahkan, ada kemungkinan mujaddid yang dimaksud hidup secara terpencar-pencar, bukan dalam satu kelompok yang menyatu.
Quraish Shihab dalam buku 1001 Soal Keislaman yang patut Anda Ketahui berpendapat, tugas mujaddid sebagai pembaru dibutuhkan mengingat perjalanan sejarah boleh jadi melupakan atau menyalahpahami ajaran agama. Selain itu, masyarakat menuntut adanya interpretasi baru yang tidak menyimpang dari prinsip dan teks-teks keagamaan.