Bank Dunia Turut Soroti Program Makan Siang Gratis Prabowo, Ingatkan Peraturan Perundang-undangan
RIAU24.COM - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen turut mengomentari soal Program Makan Siang Gratis dan Pemberian Susu Gratis Prabowo-Gibran yang digadang-gadang menghabiskan Rp400 triliun anggaran.
Satu meminta Indonesia harus tetap patuh dengan aturan defisit fiskal.
"Kami masih menantikan (rincian program makan siang dan susu gratis). Untuk Indonesia, pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), sesuai dengan peraturan perundang-undangan," komentar Satu, dikutip dari Antara, Rabu (28/2).
Satu berpesan Pemerintah Indonesia harus menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut. Setelah itu, baru bisa dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.
Ia menegaskan program yang dijanjikan Prabowo-Gibran itu perlu direncanakan dengan matang, khususnya dalam aspek anggaran.
"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," tandasnya.