Memanen Sinar Matahari Lewat Panel Surya Menuju Kemandirian Energi di Indonesia
“Komitmen ini kami lakukan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan terjadinya pemanasan global dampak dari peningkatan emisi gas rumah kaca di udara. Sehingga solar panel adalah salah satu upaya RAPP untuk meninggalkan bahan bakar fosil dan membangun kompleks hijau di wilayah operasional di Pangkalan Kerinci,” tutur pria yang telah bekerja di APRIL Group lebih dari 30 tahun ini.
Tigor juga mengungkapkan jika pada tahun 2025 mendatang, RAPP akan merampungkan pemasangan 25 megawatt solar panel di pabriknya itu.
Diketahui dalam langkah transisi energi ini, PT RAPP tidak main-main dari segi investasi. Karena di setiap instalasi 1 megawatt solar panel saja, RAPP menginvestasikan hampir 100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar.
"Untuk pembangunan solar panel tahap satu, dibutuhkan biaya yang mencapai 800 ribu dolar AS. Sementara di tahap kedua, menghabiskan biaya sekitar 540 ribu dolar AS per MW dan untuk tahap tiga sebesar 480 ribu dolar AS per MW. Tentu bukan nilai yang main. Bahkan butuh waktu 6 sampai 7 tahun baru balik modal,” kata Tigor lagi.
Jadi sebagai hitungan kasar, untuk berinvestasi dalam 50 MW AC hingga 2030, dibutuhkan dana kurang lebih sebesar 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 75 miliar (jika nilai kurs 1 USD = Rp 15 ribu).
"Akan tetapi nilai ini diproyeksikan akan berkurang seiring dengan efisiensi solar panel yang terpasang. Bisa jadi tercapai lebih cepat karena cost-nya relatif turun karena penggunaannya semakin efisien," pungkas Tigor.