Pelatihan Benang Tenun Dari RAPP Solusi Kreatif Untuk Mengurangi Kemiskinan
Pelatihan tenun di Rumah Tenun Wan Fitri meliputi pemahaman soal menghani atau membuat helaian benang untuk dijadikan lungsi pada alat tenun yang dinamakan hani.
Kemudian belajar bagaimana memasang benang lungsi pada alat tenun, memasukan benang lungsi ke mata gun sesuai dengan corak yang dibuat. Proses selanjutnya, memasukan benang lungsi ke sisir sesuai dengan corak tenun, lalu mengikat benang lungsi pada bum kain, dan benang ditenun satu per satu hingga menjadi sebuah kain.
"Pelatihan soal teknik ini baru salah satu support, selanjutnya akan ada coaching dari tim CD dan pihak Rumah Tenun Wan Fitri untuk memastikan para peserta bisa konsisten menenun. Selanjutnya kita bantu untuk pengembangan ke pasar. Bisa dipasok ke Rumah Tenun Wan Fitri dan ke pasar lokal, seperti ke masyarakat saat acara-acara, atau ke pihak RAPP, dan pemerintahan juga," urai Leo lagi.
Lebih jauh ke depannya, para peserta akan dibantu juga untuk hal akses ke pembiayaan guna mendukung usaha tenun ini. Namun tak sampai di situ, nantinya para peserta juga diharapkan mampu menciptakan motif baru refleksi budaya lokal dengan filosofi khas daerah Pelalawan.
"Promosi tenun sebagai budaya lokal Pelalawan memang menjadi tantangan. Namun kita harus optimis pada terciptanya tenun khas Pelalawan ke depan nantinya," sambung Leo.
Para peserta sendiri adalah orang-orang yang sudah melewati tahap seleksi dengan pihak kelurahan, kecamatan, hingga Disperindag, agar benar-benar orang yang tepat yang mendapat pelatihan ini.