Pelatihan Benang Tenun Dari RAPP Solusi Kreatif Untuk Mengurangi Kemiskinan
"Yang bungsu memang saya bawa. Yang sulung sudah kelas 6 SD. Dia dan yang lainnya tidak apa-apa di rumah saja. Ada keluarga yang mau menjaga," sebutnya sembari memperhatikan motif di kain tenunannya yang masih setengah jadi.
Rahmi menjadi salah satu warga Kecamatan Pangkalan Kerinci yang dinilai layak mengikuti program pelatihan dari RAPP ini. Ia masuk dalam kategori keluarga miskin ekstrem. Pelatihan ini menjadi salah satu pilihan bagi Rahmi untuk keluar dari garis kemiskinan itu.
"Harapan saya dengan ikut pelatihan tenun ini adalah demi kehidupan yang lebih baik. Saya ingin bisa menenun untuk (dipasarkan) ke banyak acara, seperti selamatan," katanya ketika ditanya mengapa begitu bersemangat mengikuti pelatihan ini jauh-jauh ke Pekanbaru.
Walau katanya, kendala selama mengikuti pelatihan ada, namun ia tak patah arang. "Misalnya, kadang saat serius menenun benangnya malah putus. Tapi saya tetap semangat. Demi anak-anak," sebutnya polos dan dengan tatapan menerawang.
Rahmi juga tak luput mengungkapkan rasa terimakasih kepada RAPP, khususnya tim CD yang telah memfasilitasi untuk mengikuti pelatihan tenun.
"Harapan saya ke RAPP agar terus membantu warga seperti saya. Terimakasih banyak kepada RAPP atas dukungannya. Sejauh ini, dengan kondisi ekonomi yang sulit, apalagi setelah kepergian suami, saya bekerja sendiri dan belum mendapat bantuan terkait perekonomian dari pemerintah. Dengan pelatihan ini, saya berharap bisa lebih mandiri," sebutnya lagi.