Bulan Januari Terasa Lebih Lama? Ternyata Ini Penjelasan Ilmiah di Baliknya
Skylark menuturkan bahwa setiap orang mengalami waktu secara berbeda. Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi pemicunya.
Misalnya stimulan seperti kafein telah terbukti membuat waktu terasa lebih cepat. Penelitian juga menunjukkan peserta yang ditanya bagaimana rasanya menonton horor rasanya akan terasa lebih lama. Dengan kata lain, rasa takut dapat 'memperlambat' waktu.
Januari memiliki keistimewaan menjadi bulan yang padat dalam setahun. Desember juga mempunyai 31 hari, tetapi bulan-bulan ini selalu penuh dengan peristiwa yang dinanti-nantikan.
"Ada kemungkinan bahwa memulai kembali pekerjaan setelah liburan Natal menyebabkan banyak kebosanan, dibandingkan dengan kesenangan selama libur natal. Kondisi ini memunculkan kesan bahwa waktu melambat di bulan Januari," ucap Zhenguang Cai, dari University College London yang mempelajari soal persepsi waktu.
Ketika masuk Januari, sebulan penuh akan dilakukan dengan bekerja, sehingga waktu akan terasa lebih lambat. Bersenang-senang dapat menjadi prediktor terbesar apakah seseorang mengalami waktu berjalan lebih cepat atau lambat.
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 2010, peneliti memberikan tugas pada 37 mahasiswa untuk membaca teks panjang dan menggarisbawahi semua kata dengan kombinasi huruf ganda di dalamnya. Dari studi tersebut ada kelompok mahasiswa yang menyelesaikannya dalam lima menit, ada kelompok mahasiswa lain yang menyelesaikannya dalam 20 menit.