Dulu Dibuang Sekarang Jadi Cuan, Begini Secuil Perjalanan Minyak Jelantah di Tangan Mitra Binaan PT Pertamina Hulu Rokan
(Deretan jerigen yang berisikan minyak jelantah milik Bank Jatah mitra binaan PT PHR/Foto: Devi Mewani)
Untuk pasar Cina dan Eropa, harga biodiesel dengan bahan baku dari minyak jelantah sudah dihargai dengan nilai yang tinggi.
"Pasar minyak jelantah ini luar biasa. Bahkan hingga saat ini kita masih kekurangan suplai karena diminta untuk menyediakan 100 ton/bulan yang sampai sekarang belum bisa kami penuhi. Kalau untuk sekarang kami baru bisa mengirimkan tiga hingga lima ton per bulan dengan omzet mencapai hingga Rp 50 juta per bulan" katanya lagi.
Sukiswanto juga menjelaskan mengapa biodisel itu tidak diolah di Indonesia.
"Harga biodiesel B-30 saat ini fluktuatif, nilainya antara Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per liter. Padahal untuk harga jual bahan baku jelantah dari Bank Jatah ke pengepul besar di Medan saja sudah mencapai Rp12 ribu per kg. Harganya juga tidak tetap, fluktuatif, kadang bisa naik, kadang bisa turun, tergantung pasar internasional. Setelah dihitung-hitung, perhitungannya tidak masuk. Jadi kami memilih untuk mengekspor saja," tuturnya.