Dulu Dibuang Sekarang Jadi Cuan, Begini Secuil Perjalanan Minyak Jelantah di Tangan Mitra Binaan PT Pertamina Hulu Rokan
“Awalnya memang susah, tapi akhirnya bisa,” tutur Rohima.
Tak hanya mendorong para nasabah untuk menyetor minyak. Rohima tak lupa untuk memotivasi agar warga sekitar agar mengumpulkan minyak jelantah tak hanya dari dapur sendiri.
“Saya juga mendorong para nasabah untuk bergerilya mengumpulkan minyak jelantah dari mana saja. Bisa dari rumah tetangga, dari rumah sanak keluarga, dari para penjual gorengan pinggir jalan, atau tempat-tempat usaha kuliner lain yang ada dilingkungan para nasabah, untuk selanjutnya disetor ke Unit Bisnis Bank Jatah,” lanjut Rohima.
Rohima juga mengungkapkan harus ada kesadaran di masyarakat bahwa membuang minyak jelantah sembarangan bisa merusak lingkungan, dan jika digunakan untuk makanan juga berbahaya bagi kesehatan.
“Masyarakat harus sadar bahwa minyak jelantah yang digunakan secara berulang-ulang dalam proses penggorengan bersuhu tinggi, bisa menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan manusia,” kata Rohima.
Menurut Rohima lagi, semakin banyak warga yang bergabung menjadi Unit Bisnis, justru lebih bagus, karena tentunya akan banyak warga yang bisa teredukasi.