Ekoriparian Patra dan Taman Kehati Arboretum, Sepenggal Surga di Bumi Rokan
Sebut saja Sanca Darah (Python curtus), Biawak Air (Varanus salvator), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Ular Kobra Sumatera (Naja sumatrana), Ular Cincin Emas (Boiga dendrophila), Ular Sanca (Pythonidae), Bajing Kelapa (Callosciurus notatus), Kura-Kura Ambon (Cuora amboinensis), Labi-labi (Trionychidae), Tupai (Scandentia), Monyet (Hominoidea), Biawak (Varanus), Beruk (Macaca nemestrina ) serta berbagai jenis serangga.
Bahkan beberapa jenis burung langka juga pernah singgah di hutan itu, seperti Beluk Jampuk (Bubo sumatranus), Sikep Madu (Pernis ptilorhynchus), Cekakak Belukar (Halcyon smyrnensis), Elang Ular (Spilornis cheela ), Kadalan Beruang (Phaenicophaeus curvirostris).
Tak hanya burung, primata langka seperti Lutung Hitam (Trachypithecus ebenus) juga pernah terlihat di hutan ini.
Namun kami kurang beruntung hari itu. Tak terlihat seekor monyet pun di hutan itu. “Biasanya disini banyak kawanan monyet liar yang suka nangkring di atas pohon lho, kak,” kata Marihot lagi.
Taman Kehati kini menjadi habitat satwa liar dan berfungsi bak hutan tropis pada umumnya.
Dodi Sukma mengatakan terdapat 173 spesies flora dan 87 spesies fauna di Taman Kehati Arboretum.