TAHUKAH ANDA : Riset Teliti Kondisi Otak Pasien Mendekati Kematian, Begini Temuannya
"Meskipun dokter telah lama mengira bahwa otak mengalami kerusakan permanen sekitar 10 menit setelah jantung berhenti memasok oksigen, penelitian kami menemukan bahwa otak dapat menunjukkan tanda-tanda pemulihan kelistrikan saat CPR berlangsung," ungkap dr Parnia.
Dari 53 orang pasien yang berhasil diresusitasi, 11 orang mengaku merasa sadar meski jantung mereka berhenti berdetak. Sementara, 6 orang lain mengatakan mengalami semacam pengalaman mendekati kematian. Beberapa pasien ingat bertemu ayah dan nenek mereka yang sudah tiada. Salah satu pasien bahkan bisa menjelaskan sensasi keluar dari tubuh yang ia rasakan saat itu.
"Saya tidak lagi berada di tubuh saya. Saya melayang tanpa beban atau fisik. Saya berada di atas tubuh saya dan tepat di bawah langit-langit ruang terapi. Saya mengamati pemandangan yang terjadi di bawah saya," terang seorang pasien.
"Saya bukan lagi tubuh seperti yang saya rasakan beberapa saat sebelumnya. Saya mendapati diri saya berada dalam posisi yang lebih tinggi. Itu adalah tempat yang tidak ada hubungannya dengan pengalaman material apapun," sambungnya.
dr Parnia mengungkapkan studi tersebut menunjukkan bahwa ada sebuah periode antara hidup dan mati di mana pasien mengalami 'dimensi realita baru'. Dimensi tersebut meliputi pikiran terdalam orang-orang, yang mencakup semua ingatan, pemikiran, niat dan tindakan terhadap orang lain dari sudut pandang moral dan etika. ***