Waduh! 4 Unit PLTU Batu Bara di Pinggir Jakarta Dimatikan
RIAU24.COM - Pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya sudah mematikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara Suralaya 1, 2, 3 dan 4.
Hal itu sebagai salah satu upaya mengatasi polusi udara di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, mengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, pembangkit berbahan bakar batu bara atau PLTU ini menjadi salah satu penyumbang terbesar terjadinya polusi udara di Jakarta, tepatnya mencapai 31% setelah sektor transportasi yang berkontribusi sebesar 44%.
"Okelah, PLTU ini disalahkan. Kita matikan Suralaya 1, 2, 3, 4, tetapi apa? data terakhir tidak mengurangi polusi ternyata, tapi tetap kita matikan, karena ini komitmen sama-sama kita menjaga polusi, polusi ini musuh kita bersama, karna ini kesehatan kita sehari-hari yang tinggal di Jakarta," terang Menteri Erick Thohir di usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Senin (4/9/2023).
PLTU Suralaya 1, 2, 3 dan 4 memiliki kapasitas sebesar 4 x 400 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Merak, Cilegon, Banten milik anak usaha PT PLN (Persero) yakni PT Indonesia Power (IP).
Menteri Erick menyebutkan, tatkala PLTU di wilayah Jawa dimatikan, harus ada kesepaktan sebagai solusi pergantian listrik khususnya dari listrik energi terbarukan yang memiliki sistem beban dasar (base load) seperti PLTU. Salah satunya adalah dengan pembangkit geothermal.