Miris, Dokter Residen di Jepang Bunuh Diri Diduga usai Lembur 200 Jam Sebulan
Sementara itu pihak rumah sakit Konan Medical Center membantah tuduhan tersebut. Namun badan pengawas ketenagakerjaan pemerintah memutuskan bahwa kematiannya disebabkan oleh kecelakaan kerja karena jam kerjanya yang panjang, yang menyoroti tekanan besar yang diberikan kepada petugas kesehatan.
Keluarga Takashima menggambarkan apa yang mereka katakan sebagai seorang pemuda yang putus asa dan mengungkapkan kesedihan mereka atas kematiannya.
Jepang telah lama berjuang melawan budaya kerja berlebihan yang terus-menerus, dengan karyawan di berbagai sektor melaporkan jam kerja yang berat, tekanan tinggi dari supervisor, dan rasa hormat kepada perusahaan, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan. ***