Miris, Dokter Residen di Jepang Bunuh Diri Diduga usai Lembur 200 Jam Sebulan
RIAU24.COM - Seorang dokter di rumah sakit Jepang meninggal karena bunuh diri setelah mengalami gangguan mental akibat terlalu banyak bekerja. Keluarganya mengungkap dokter residen itu masuk kerja selama lebih dari 200 jam sebulan.
Takashima Shingo bekerja sebagai dokter residen di sebuah rumah sakit di Kota Kobe. Dia bunuh diri pada Mei 2022 karena tekanan mental yang dialaminya.
Diberitakan CNN, menurut pengacara keluarga dalam konferensi pers Jumat (25/8/2023), Takashima telah bekerja lembur lebih dari 207 jam sebulan sebelum kematiannya dan tidak mengambil cuti selama tiga bulan.
"Anak saya tidak akan menjadi dokter yang baik hati, dia juga tidak akan mampu menyelamatkan pasien dan berkontribusi kepada masyarakat," kata Junko.
"Namun, saya sangat berharap lingkungan kerja para dokter ditingkatkan sehingga hal yang sama tidak terjadi lagi di masa depan," lanjutnya.
Keluarga Takashima menggambarkan apa yang mereka katakan sebagai seorang pemuda yang putus asa dan mengungkapkan kesedihan mereka atas kematiannya.
Jepang telah lama berjuang melawan budaya kerja berlebihan yang terus-menerus, dengan karyawan di berbagai sektor melaporkan jam kerja yang berat, tekanan tinggi dari supervisor, dan rasa hormat kepada perusahaan, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan. ***