Studi Harvard Beberkan Sederet Bahaya Vape, Nggak Lebih Aman Dibanding Rokok!
Evaluasi klinis terperinci, tes fungsi paru, hingga biopsi paru bedah dijalani keempat pasien tersebut.
Peneliti menemukan, terdapat riwayat bronkiolitis konstruktif yang disebabkan oleh fibrosis di dalam dinding bronkiolus pada setiap pasien.
Pada sel saluran napas dan sampel dahak keempat pasien tersebut, terdapat protein pembentuk gel di lapisan lendir saluran napas.
Para peneliti menyimpulkan bahwa temuan bronkiolitis konstriktif yang terlihat pada kelompok pasien, berbeda dengan emfisema ringan yang dimiliki oleh salah satu pasien tersebut.
Setelah diketahui jenis kerusakan paru-paru pada semua pasien sama, perbaikan sebagian gejala juga dihentikan serta setelah evaluasi menyeluruh dengan mengesampingkan kemungkinan penyebab lainnya, para peneliti menyimpulkan bahwa vaping adalah penyebab yang paling mungkin terjadi.
"Penyelidikan kami menunjukkan bahwa kelainan patologis kronis dapat terjadi pada paparan vaping," ujar profesor kedokteran HMS sekaligus penyelidik dokter di Mass General Research Institute, David Christiani. ***