Studi Harvard Beberkan Sederet Bahaya Vape, Nggak Lebih Aman Dibanding Rokok!
Cedera yang terjadi bermanifestasi sebagai fibrosis kecil yang berpusat pada saluran napas dengan bronkiolitis konstriktif.
Setelah dilakukan evaluasi klinis menyeluruh, ia menemukan bahwa kondisi tersbeut berkaitan dengan penggunaan vape.
"Kami juga mengamati ketika pasien berhenti melakukan vaping, mereka mengalami pembalikan sebagian dari kondisi tersebut selama satu hingga empat tahun. Meskipun tidak lengkap karena sisa jaringan parut di jaringan paru-paru," ujar Lida Hariri dikutip dari laman The Harvard Gazette, Selasa (22/8/2023).
Penggunaan vaping terpantau meningkat terutama di kalangan orang dewasa dan remaja telah terjadi di Amerika Serikat.
Penelitian menunjukkan sekitar 9 persen populasi atau hampir 28 persen siswa sekolah menengah adalah pengguna rokok elektrik.
Untuk menentukan patofisiologi gejala dasar yang disebabkan vaping, tim MGH memeriksa keempat pasien dengan riwayat pemakaian vape selama tiga hingga delapan tahun, dan mempunyai penyakit paru-paru kronis.