WHO Rilis Potensi Bahaya dan Risiko Kanker Terkait Pemanis Aspartam
RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan aspartam pemanis soda terkait dengan kemungkinan karsinogen.
IARC dan WHO mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara aspartam dan sejenis kanker hati yang disebut karsinoma hepatoseluler setelah meninjau tiga penelitian besar pada manusia yang dilakukan di AS dan Eropa, meneliti minuman yang dimaniskan secara artifisial.
"Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian secara global. Setiap tahun, 1 dari 6 orang meninggal karena kanker. Ilmu pengetahuan terus berkembang untuk menilai kemungkinan faktor pemicu atau pemicu kanker, dengan harapan dapat mengurangi jumlah ini dan jumlah korban manusia," kata Dr Francesco Branca, Direktur Departemen Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO dikutip dari laman resmi, Jumat (14/7/2023).
Setelah meninjau literatur ilmiah yang tersedia, kedua evaluasi mencatat keterbatasan bukti yang tersedia untuk kanker dan efek kesehatan lainnya.
IARC mengklasifikasikan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia berdasarkan bukti terbatas untuk kanker pada manusia khususnya, untuk karsinoma hepatoseluler, yang merupakan jenis kanker hati.
Ada juga bukti terbatas untuk kanker pada hewan percobaan dan bukti terbatas terkait dengan kemungkinan mekanisme penyebab kanker.