Studi: Ilmuwan Temukan Tetes Hidung yang Bisa Berikan Janji Luar Biasa Dalam Pemulihan Stroke
"Jika pengobatan digunakan dalam praktik klinis, semua pasien stroke dapat menerimanya, bahkan mereka yang datang ke rumah sakit terlambat untuk trombolisis atau trombektomi. Mereka yang memiliki cacat yang tersisa setelah bekuan dihilangkan dapat membaik dengan perawatan ini juga," tambahnya.
Penundaan yang disengaja dalam pemberian peptida C3a sangat penting karena potensinya untuk memperkuat keberadaan sel-sel inflamasi di otak, yang dapat memiliki efek merugikan daripada yang menguntungkan jika diterapkan terlalu dini.
Untuk menyelidiki efektivitasnya, para ilmuwan mensimulasikan stroke iskemik buatan, jenis stroke yang paling umum, pada tikus.
Setelah seminggu, tikus yang diobati dengan tetes hidung menunjukkan pemulihan fungsi motorik yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima plasebo.
Temuan ini menyoroti potensi yang menjanjikan dari tetes hidung dalam memfasilitasi pemulihan yang lebih cepat dan lebih komprehensif dari stroke.
Studi terbaru memberikan wawasan berharga tentang dampak C3a pada otak. Memanfaatkan pemindaian MRI, para peneliti menemukan bahwa peptida secara efektif meningkatkan pembentukan koneksi saraf di antara sel-sel saraf di otak tikus.