Pilih Mana, Sistem Proporsional Tertutup atau Terbuka?
"Rakyat memilih partai politik dan sekalian kecocokan dengan calon anggota parlemennya," sebutnya.
Menurutnya, hal ini sama seperti pada Pemilu 1955 dan Pemilu era Orde Baru, serta pemilu di awal Reformasi 1999 dan 2004.
Baca juga: Rencana PKB Kawal PPN 12 Persen
Kala itu masyarakat hanya memilih atau menusuk tanda gambar partai politik untuk memilih anggota parlemen.
Nantinya partai politik yang akan menentukan wakilnya yang akan duduk di DPR/DPRD.
Baca juga: Agar Pemilu Adil Gender, Ini Masukan Bawaslu
Parpol kala itu membuka secara transparan siapa saja dan urutan calon anggota legislatif dari partai politik.
Tak kalah hebatnya, sistem proporsional tertutup bisa menekan biaya Pemilu menjadi lebih murah.