'Swing States' Jadi Kunci Amerika Serikat dan UE Pertahankan Pengaruhnya
India saat ini memang bergerak mendekat ke Barat karena sengketa perbatasan dan persaingan ekonominya dengan Cina memanas, tetapi doktrin otonomi strategisnya juga membuat India mempertahankan hubungan hangat dengan negara-negara seperti Rusia.
Untuk itu, Barat harus dapat terlibat secara lebih efektif dengan India, tapi menghindari mentalitas "kami atau mereka" yang tidak sesuai dengan gaya diplomasi minilateral India, kata laporan itu.
Sementara itu, Indonesia terus berupaya untuk tetap berada di luar persaingan kekuatan besar dan mengelola perselisihannya di Laut Cina Selatan tanpa bantuan Amerika.
Pelanggaran Barat di masa kolonialisme dan Perang Dingin selama lebih dari satu abad, telah membuat kritik Barat terhadap kebijakan baru yang tidak liberal, tidak diterima dengan baik oleh anggota parlemen Indonesia, kata laporan itu.
"Wacana kebijakan luar negeri yang lebih konstruktif dapat dipusatkan pada rasa saling menghormati atas kedaulatan nasional dan multilaterisme," tulis Quencez dan Tausendfreund.
"'Swing states' umumnya mengakui risiko yang ditimbulkan oleh ambisi Rusia dan Cina, tapi mereka juga tidak menganggap AS atau Eropa sebagai juara dunia yang kredibel terkait kedaulatan nasional."