'Swing States' Jadi Kunci Amerika Serikat dan UE Pertahankan Pengaruhnya
"Brasil memiliki kemitraan yang sifatnya pragmatis. Mereka tidak melihat kerja sama dengan mitra yang berbeda seperti Cina, Uni Eropa, Rusia, dan AS, sebagai sesuatu yang saling ekslusif, kata laporan itu.
Oleh karena itu, Barat harus lebih banyak bekerja sama dalam isu-isu tata kelola global seperti perubahan iklim dan kesenjangan, serta mau menerima pergeseran dari pusat-pusat kekuasaan tradisional.
Afrika Selatan juga mengadvokasi tatanan global multipolar meski mengidentifikasi dirinya sebagai Global South. Jadi, para pemimpin Barat harus dapat memupuk kerja sama yang lebih erat dengan berfokus pada bidang kebijakan tertentu yang saling menguntungkan, jelas laporan itu.
"Pemerintah dari 'swing states' ini tidak membatasi diri mereka untuk memilih di antara dua kutub statis," tulis Martin Quencez dan Rachel Tausendfreund, dua penulis dari laporan tersebut.
"Mereka lebih memilih untuk berpindah dari satu opsi ke opsi lainnya, masalah demi masalah, secara teratur dan hati-hati, sesuai dengan yang ditentukan oleh kepentingan khusus dan analis strategis mereka."
India dan Indonesia