Kerusuhan Sudan Merenggut 180 Nyawa, Utusan Uni Eropa Diserang di Ibu Kota Khartoum
Jika kekerasan terus meningkat, hal itu dapat menggoyahkan wilayah yang bergejolak dan memperebutkan pengaruh di sana antara Rusia dan Amerika Serikat, di antara kekuatan regional lainnya.
Mesir mewaspadai perubahan politik di Khartoum dan merupakan pendukung terbesar angkatan bersenjata Sudan. Hemedti telah membina hubungan dengan beberapa kekuatan asing termasuk Uni Emirat Arab dan Rusia.
Situasi tampaknya tidak mereda pada hari Senin karena tidak ada pihak yang mau mundur. Sementara tentara lebih besar dan memiliki kekuatan udara, RSF dikerahkan secara luas di dalam lingkungan Khartoum dan kota-kota lain, sehingga sulit bagi kedua belah pihak untuk mengamankan kemenangan cepat.
(***)